Resensi Buku Orangtuanya Manusia karya Munif Chatib by Tia Ananda S.

RESUMAN BUKU “ORANGTUANYA MANUSIA” KARYA MUNIF CHATIB





Keterangan buku
Judul     : Orang Tuanya Manusia
Penulis : Munif Chatib
Penerbit : Kaifa PT Mizan Pustaka
Tempat & Tanggal Terbit :  Ujung Beru Bandung , Mei 2012
No. ISBN         : 978-602-8994-85-9
Jumlah halaman : 212 


Berikut adalah resensinya :
Merawat anak bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan saja. Tetapi juga bagaimana orangtua mendidik anak agar anak menjadi lebih baik. Meskipun menjadi orangtua bukanlah perkara yang mudah dan cukup kompleks, mendidik anak menjadi sunatullah dariNya yang harus ditunaikanoleh para orangtua.
Dalam buku ini menjelaskan paradigma pendidikan anak yang cukup up to date. Ada 10 tema didalam buku ini, yaitu :
1. Siapa Anak Kita?
2. Jangan Takut MEnjadi Orangtua
3. Anak Kita Adalah Bintang
4. Kemampuan Anak Kita Seluas Samudera
5. Anak Kita Punya Harta Karun Multipleks Intelligence
6. Orangtua Menjadi Penyelam (discovering ability)
7. Menemukan Bakat Anak
8. Pilih Sekolahnya Manusia, Jangan Sekolahnya Robot
9. Orangtua, Guru Terbaik Untuk Anak
10. Orangtua Melek Pornografi dan Media

Seorang anak terdiri dari dua dimensi yaitu jasmani dan ruhani, sehingga dalam perkembangannya setiap orang tua wajib memperhatikan dua dimensi tersebut. Sebab, dua dimensi tersebut saling berkaitan dan berkesinambungan. Setiap orang tua hendaknya menyadari bahwa fitrah seorang anak adalah kebaikan. Lalu, kenapa muncul berbagai perangai buruk pada anak? Munif Chatib menyatakan bahwa perangai buruk pada dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah melupakan tuhan; bangga, riya dan sombong; tidak bersyukur dan putus asa; kikir dan berkeluh kesah; melampaui batas; tergesa-gesa; suka membantah. Namun, bukan berarti perangai buruk tersebut mutlak pada anak dan tidak bisa dirubah. Ada tiga hal upaya yang dapat dilakukan untuk menghadapi anak-anak yang mempunyai perangai buruk yaitu mengembalikan pada fitrahnya bahwa semua anak adalah baik, berdoa kepada Tuhan dan telitilah faktor dominan yang menjadi penyebabnya sehingga akan didapatkan solusi untuk mengatasinya.

Rosulalloh telah mencontohkan bagaimana mendidik seorang anak sesuai dengan usianya. Rasulalloh membaginya dalam tiga tahap yaitu tujuh tahun pertama  anak adalah RAJA kecil (biarkan ia bermain), tujuh tahun kedua menjadi PEMBANTU (yang harus taat dalam menjalankan perintah dan membutuhkan bimbingan yang tepat), tujuh tahun ketiga adalah WAZIR/MENTERI (yang wajib bertanggung jawab atas tugas-tugasnya). Orang tua memang harus jeli, teliti dan sabar dalam mendidik anak-anaknya. Kesalahan sedikit saja bisa berimbas pada banyak hal. Manusia memang bukan makhluk yang sempurna sehingga tidak ada orang tua yang sempuna, namun paling tidak setiap orang tua bisa menjadi sempurna di mata anak-anaknya. Sebab, dari orangtualah mereka belajar tentang sikap, kata-kata, dan perilaku yang terjadi sehari-hari.
Setiap orang tua harus mampu menyelami kemampuan anak-anaknya dan menghargai setiap kemampuan yang dimilikinya. Sebab, setiap anak adalah bintang,setiap anak adalah juara dan setiap mempunyai kemampuan seluas samudra. Sehingga, mereka mempunyai kreativitas yang berbeda-beda. Setiap orang tua juga berkewajiban memilihkan sekolah yang tepat untuk anak-anaknya, sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya.
Orang tua memang dituntut untuk menjadi manusia yang super sabar dalam menghadapi permasalahan yang terjadi ketika mendidik anak. Tidak boleh mengeluh apalagi putus asa. Setiap orang tua hendaknya mampu menjadi guru yang merupakan tempat mereka belajar segala sesuatu dan tempat mereka bertanya tentang berbagai hal yang ingin diketahuinya serta teladan dalam menjalani kehidupannya. Setiap orang tua juga harus bisa menjadi sahabat yang merupakan tempat mereka berkeluh kesah, menceritakan setiap kejadian yang dialaminya dengan perasaman nyaman dan aman, mencurahkan segala perasaan yang dihadapinya dengan leluasa. Setiap orang tua juga harus bisa menjadi kakak bagi setiap anaknya, dimana anak akan mencontoh dan meminta perlindungan tanpa rasa sungkan. Apabila hal tersebut dapat terealisasi dengan tepat dan baik maka anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang luar biasa.

Komentar

Posting Komentar