REVIEW JURNAL KELOMPOK 1-11 ILMU PENDIDIKAN UMUM
Nama : Tia Ananda Suriani
Kelas : PGMI B
NPM : 2001031035
Mata Kuliah : Ilmu Pendidikan Umum
Dosen Pengampu : Uswatun Hasanah, M.Pd.I.
REVIEW JURNAL
Jurnal Pertama
Judul : Hakikat Pendidikan dan Ilmu Pendidikan
Penulis : Hana septiana, Viona Nafa Yoland, Firda Nurul Fadila
Reviewer : Tia Ananda Suriani
Tanggal : 5 Desember 2020
Kesimpulan :
Pada hakikatnya Pendidikan merupakan salah satu kebutuhaan pokok dalam kehidupan manusia yang berfikir bagaimana menjalani kehidupan dunia ini dalam rangka mempertahankan hidup dalam hidup dan penghidupan manusia yang mengemban tugas dari Sang Kholiq untuk beribadah. Manusia sebagai mahluk yang diberikan kelebihan oleh Allah Subhanaha watta’alla dengan suatu bentuk akal pada diri manusia yang tidak dimiliki mahluk Allah yang lain dalam kehidupannya, bahwa untuk mengolah akal pikirnya diperlukan suatu pola pendidikan melalui suatu proses pembelajaran. Pendidikan diartikan juga sebagai upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia yang memiliki idealisme nasional dan keunggulan profesional, sertakompetensi yang di manfaatkan untuk kepentingan bangsa dan negara. secara formal, menurut undang-undang system pendidikan. Pendidikan berlangsung sepanjang hayat dalam setiap unit kehidupan dan di berikan dalam berbagai jalur, jenis, jenjang, dan satuan pendidikan. Tujuan pendidikan merupakan kristalisasi nilai-nilai yang di wujudkan dalam pribadi peserta didik yang terintegrasikan dalam pola kepribadian dan kehidupan yang ideal dan utuh, di landasi keimanan dan ketakwaan kepada Allah Yang Maha Esa.
Jurnal Kedua
Judul : Hakikat Manusia Menurut Pandangan Islam dan Barat
Penulis : Dewi Anita, Era Maharani, Neli Indri Yani
Reviewer : Tia Ananda Suriani
Tanggal : 5 Desember 2020
Kesimpulan :
Manusia adalah makhluk Allah yang paling sempurna dan dalam berbagaiayat al- Qur’an dijelaskan tentang kesempurnaan penciptaan manusia tersebut. Kesempurnaan penciptaan manusia itu kemudian semakin “disempurnakan” olehAllah dengan mengangkat manusia sebagai khalifah di muka bumi yang mengatur dan memanfaatkan alam. Allah juga melengkapi manusia dengan berbagai potensi yang dapat dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia itu sendiri. Di antara potensi-potensi tersebut adalah potensi emosional, potensi fisikal, potensi akal dan potensi spritual. Keseluruhan potensi manusia ini harus dikembangkan sesuai dengan fungsi dan tujuan pemberiannya oleh Tuhan. Ada berbagai pandangan dan pendapat seputar pengembangan potensi manusia, seperti pandangan filosofis, kronologis, fungsional dan sosial. Disamping memiliki berbagai potensi, manusia juga memiliki berbagai karakteristik atau ciri khas yang dapat membedakannya dengan hewan yang merupakan wujud dari sifat hakikat manusia. Dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya manusia berbeda dengan makhluk Tuhan lain, seperti hewan yang ditinjau dari karakteristiknya, dan potensi-potensi yang dimilikinya dan kemampuan manusia mengembangkan potensinya. Kegiatan pendidikan yang dilaksanakan harus terarah, sehingga hasilnya berupa pengembangan potensi manusia, yang nantinya dapat berdaya guna dan berhasil guna dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Jurnal Ketiga
Judul : Pendidikan Sebagai Ilmu Pengetahuan
Penulis : Dela Fransiska, Naylatuz Zumaro, Yulinda Ayu Pratiwi
Reviewer : Tia Ananda Suriani
Tanggal : 5 Desember 2020
Kesimpulan :
Pendidikan dan ilmu tidak dapat dipisahkan, karena pendidikan sangat lah penting dengan belajar kita dapat memperoleh ilmu dan pengetahuan yang sangat banyak. Dan dengan adanya ilmu dan pengetahuan akan mencetak generasi dan dapat membangun suatu negara. Maka dari itu hendaklah kita perbanyak belajar agar kelak dapat berguna bagi negara nusa dan agama.
Jurnal Keempat
Judul : Pusat-pusat Pendidikan
Penulis : Della Ariyanti, Devi Kartika, Ria Riyani Mulyana
Reviewer : Tia Ananda Suriani
Tanggal : 5 Desember 2020
Kesimpulan :
Pusat – Pusat Pendidikan Lingkungan pendidikan atau tempat berlangsungnya proses pendidikan meliputi pendidikan keluarga , sekolah, dan masyarakat. Sebab bagaimanapun bila berbicara tentang lembaga pendidikan sebagai wadah berlangsungnya pendidikan, maka tentunya akan menyangkut masalah lingkungan, maka tentunya akan menyangkut masalah lingkungan di mana pendidikan tersebut dilaksanakan. Setiap orang yang berada dalam lembaga pendidikan tersebut (keluarga, sekolah, dan masyarakat), pasti akan mengalami perubahan dan perkembangan menurut warna dan corak institusi tersebut. Berdasarkan kenyataan dan peranan ketiga lembaga ini, Ki Hajar Dewantara menganggap ketiga lembaga pendidikan tersebut sebagai Tri Pusat Pendidikan.Maksudnya, tiga pusat pendidikan yang secara bertahap dan terpadu mengemban suatu tanggung jawab pendidikan bagi generasi mudanya. Ketiga penanggung jawab pendidikan ini dituntut melakukan kerja sama di antara mereka baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan saling menopang kegiatan yang sama secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Dengan kata lain, perbuatan mendidik yang dilakukan oleh orang tua terhadap anak juga dilakukan oleh sekolah dengan memperkuatnya serta dikontrol oleh masyarakat sebagai lingkungan sosial anak.
Jurnal Kelima
Judul : Teori-teori Pendidikan dalam Aliran Klasik
Penulis : Dwi Fani Erliana, Septi Anawati, Siti Nurhidayah
Reviewer : Tia Ananda Suriani
Tanggal : 5 Desember 2020
Kesimpulan :
Aliran empirisme mengungkapkan bahwa anak menjadi manusia dewasa ditentukan oleh lingkungannya atau oleh pendidikannya dan pengalaman sejak kecil sedangkan pembawaan tidak dipentingkan. Doktrin aliran empirisme yang sangat masyhur adalah "tabula rasa" yang berarti batu tulis atau lembaran yang kosong. Doktrin ini menekankan arti penting pengalaman, lingkungan dan pendidikan, faktor orang tua dan keluarga terutama sifat dan keadaan mereka sangat menentukan arah perkembangan masa depan anak. Sifat orang tua merupakan gaya khas dalam bersikap dan memperlakukan anak. Aliran navatisme mengungkapkan bahwa hasil pendidikan dan perkembangan manusia itu ditentukan oleh pembawaan yang diperolehnya sejak anak dilahirkan.
Jurnal Keenam
Judul : Teori Pendidikan dalam Aliran Baru
Penulis : Dinda Marliana, Lulu Atur Yayah, Tia Ananda Suriani
Reviewer : Tia Ananda Suriani
Tanggal : 5 Desember 2020
Kesimpulan :
Kajian tentang berbagai aliran atau gerakan pendidikan itu akan memberikan pengetahuan dan wawasan historis kepada tenaga kependidikan. Hal itu sangat penting, agar pendidik dapat memahami, dan pada giliranya kelak dapat member kontribusi terhadap dinamika pendidikan itu. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa dengan pengetahuan dan wawasan historis tersebut, setiap tenaga kependidikan diharapkan memiliki bekal yang memadai dalam meninjau berbagai masalah yang dihadapi, serta pertimbangan yang tepat dalam menetapkan kebijakan atau tindakan sehari-hari.
Jurnal Ketujuh
Judul : Faktor-faktor Pendidikan
Penulis : Dewantara Oktadi, Muhammad Zidan, Mega Pertiwi
Reviewer : Tia Ananda Suriani
Tanggal : 5 Desember 2020
Kesimpulan :
Pendidikan adalah salah satu upaya manusia untuk bisa menggapai cita citanya, sebagaimana defenisi pendidikan itu sendiri adalah aktifitas atau usaha manusia untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi bawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada didalam masyarakat dan kebudayaan untuk memperoleh hasil dan potensi. Dengan pendidikan ini pula manusia berpikir lebih maju dan ingin selalu mengetahui sesuatu yang semula sebelum tahu menjadi tahu, karena penemuan-penemuan itu pula maka terjadilah yang namanya inovasi.
Jurnal Kedelapan
Judul : Peranan Keluarga, Pemerintah, dan Masyarakat dalam Pendidikan
Penulis : M. Lutfil Hakim, Rati, Septa Arani
Reviewer : Tia Ananda Suriani
Tanggal : 5 Desember 2020
Kesimpulan :
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang paling mendasar dalam siklus kehidupan manusia, mulai lahir hingga akhir hayat (long life education). Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas tidak terlepas dari adanya peran keluarga, pemerintah, dan masyarakat. Antara keluarga, pemerintah, danmasyarakat diprasyaratkan adanya keserasian serta kerjasama yang erat dan harmonis. Dalam lingkungan keluarga dapat membantu anak dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupannya kelak sehingga bila ia telah dewasa mampu berdiri sendiri dan membantu orang lain. Peran Pemerintah sangat dibutuhkan guna meningkatkan kualitas pendidik anak, seperti menyediakan sarana prasarana guna menunjang pendidikan. Masyarakat juga berperan serta dalam mengawasi pendidikan.
Jurnal Kesembilan
Judul : Hubungan Timbal Balik Antara Lingkungan Pendidikan
Penulis : Lelly Nurhasanah, Mutiara Citra Andini, Rizka Anisa Putri
Reviewer : Tia Ananda Suriani
Tanggal : 5 Desember 2020
Kesimpulan :
Pendidikan merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai pihak,. Proses mencapai tujuan pendidikan untuk menghasilkan manusia yang unggul baik secara pribadi maupun penguasaan ilmu pengetahuan tidak hanya tergantung tentang bagaimana system pendidikan di jalankan oleh lingkungan pendidikan formal. Namun juga dipengaruhi oleh lingkungan keluarga serta lingkungan masyarakat. Antara lingkungan pendidikan yang satu dan lingkungan yang lain yang disebut sebagai pusat Pendidikan.
Jurnal Kesepuluh
Judul : Sisem Pendidikan Nasional
Penulis : Dita Ajeng Prastika, Della Enggal Pratiwi, Gading Cetrina
Reviewer : Tia Ananda Suriani
Tanggal : 5 Desember 2020
Kesimpulan :
Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Sistem Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Ada 3 lembaga pendidikan di Indonesia, yaitu:
• Lembaga pendidikan formal, contohnya SD, SMP, SMA.
• Lembaga pendidikan non formal, contohnya kejar paket A, kejar paket B, kejar paket C.
• Lembaga pendidikan informal, yaitu pendidikan yang ruang lingkupnya lebih terarah pada keluarga dan masyarakat.
Jurnal Kesebelas
Judul : Penguatan Pendidikan Karakter dan Budaya Bangsa
Penulis : Anif Nofita Sari, Nisa Amelia, Novatul Amah
Reviewer : Tia Ananda Suriani
Tanggal : 5 Desember 2020
Kesimpulan :
Karakter merupakan dorongan pilihan untuk menentukan yang terbaik dalam hidup. Karakter dapat diartikan juga sebagai cara berpikir dan berperilaku yang khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang dapat membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan setiap akibat dari keputusannya. Pendidikan Karakter merupakan pendidikan budi pekerti plus yang intinya merupakan program pengajaran di sekolah yang bertujuan mengembangkan watak dan tabiat peserta didik dengan cara menghayati nilai-nilai dan keyakinan masyarakat sebagai kekuatan moral dalam hidupnya melalui kejujuran, supaya dapat dipercaya, disiplin, dan kerja sama yang menekankan ranah afektif (perasaan atau sikap) tanpa meninggalkan ranah kognitif (berpikir rasional), dan ranah skill (ketrampilan, terampil mengolah data, mengemukakan pendapat dan kerja sama). Karakter seseorang berkembang berdasarkan potensi yang dibawanya sejak lahir atau yang dikenal sebagai karakter dasar yang bersifat biologis. Dalam hal ini Ki Hadjar Dewantara mengemukakan bahwa aktualisasi karakter dalam bentuk perilaku sebagai hasil perpaduan antara karakter biologis dan hasil hubungan atau interaksi dengan lingkungannya. Selain itu, karakter dapat dibentuk melalui pendidikan, karena pendidikan merupakan alat yang paling efektif guna menyadarkan individu dalam jati diri kemanusiaannya. Dengan pendidikan akan menghasilkan manusia yang berkualitas, yang memiliki kesadaran penciptaan dirinya.
kereennn...
BalasHapus